Jumat, 12 November 2010

pH AIR Minum & DARAH MANUSIA

Penjelasan tentang pH AIR

pH merupakan suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H) di dalam air.
Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.
Sebagai contoh, kalau ada pernyataan pH 6, itu artinya konsentrasi H dalam air tersebut adalah 0.000001 bagian dari total larutan, jikalau pH 5, maka artinya konsentrasi H dalam air terebut adalah 0,00001 bagian dari total larutan.

bayangkan kalau pH 14... akan terlalu panjang untuk menuliskan, maka orang melogaritmakan angka tersebut sehingga manjadi -14. Tetapi karena ada tanda - (negatif) dibelakang angka tersebut, yang dinilai kurang praktis, maka orang mengalikannya lagi dengan tanda - (minus) sehingga diperoleh angka positif 14. Oleh karena itu, pH diartikan sebagai "-(minus) logaritma dari konsenstrasi ion H".

pH = - log (H)

Yang perlu diperhatikan lagi adalah bahwa selisih satu satuan angka pH itu artinya perbedaan kosentrasinya adalah 10 kali lipat. Dengan demikian, apabila selisih angkanya adalah 2 maka perbedaan konsentrasinya adalah 10x10 = 100 kali lipat.
Sebagai contoh pH 5 menunjukkan konsentrasi H sebanyak 0.00001 atau 1/100000 (seperseratus ribu) sedangkan pH 6 = 0.000001 atau 1/1000000 (sepersejuta). Dengan demikian kalau kita menurunkan pH dari 6 ke 5 artinya kita harus meningkatkan kepekatan ion H sebanyak 10 kali lipat. Misalkan pH pada gula, maka dengan menurunkan pH dari 6 ke 5, sama artinya bahwa larutan tersebut sekarang 10 kali lebih manis dari pada sebelumnya.

PENGARUH pH AIR MINUM BAGI DARAH & TUBUH MANUSIA :

DARAH NORMAL
pH 7,35 - 7,4
DARAH SEHAT

Sel darah tampak berpencar

Kondisi darah dalam keadaan Basa/Alkali, sel darah kita adalah saling berenang dan selalu berpencar, sehingga racun mudah terpisah dari sel darah, untuk selanjutnya racun tersebut dikeluarkan atau dibuang dari dalam tubuh melalui saluran pembuangan yang ada.

Darah yang Basa/Alkali ini juga sifatnya tidak kental sehingga sangat memudahkan dan meringankan beban jantung untuk menjalankan fungsinya yaitu memompa dan mendistribusikan darah ke seluruh tubuh.

Dengan demikian tubuh akan selalu segar bugar dan terhindar dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh penumpukan racun serta penyumbatan pada pembuluh darah.
                      
DARAH ASAM
pH RENDAH < 6,5         
DARAH TERLALU ASAM

Sel darah tampak menggumpal

Jika darah dalam keadaan Asam, maka sel darah akan saling bergerombol dan menggumpal seperti tampak pada gambar.

Keadaan yang demikian akan menyebabkan sifat darah sangat kental sekali sehingga sangat berat untuk dipompa oleh jantung dan juga racun yang menempel pada sel darah sulit untuk dilepas dan selalu mengendap di dalam tubuh.

Inilah yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti :

- Sakit Jantung
- Kolesterol
- Stroke
- Darah Tinggi
- Asam Urat
- Gagal Ginjal
- Tumor
- Kanker dll.

Inilah penjelasan pH air minum bagi kesehatan manusia.

Nilai pH yang Ideal bagi kesehatan tubuh manusia (7 - 7,4) akan tercapai.

SARAN KAMI :
TEST pH AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YANG ANDA KONSUMSI SETIAP HARI, DEMI UNTUK KESEHATAN ANDA SEMUA !!!


pH air minum dalam Toleransi 6,5 - 8,5 (yang Ideal 7 - 7,4) diikuti dengan TDS Air Minum yang rendah (< 25 ppm) dan Rasa Air Minum yang amat SEGAR serta TIDAK PAHIT akan menghasilkan Tubuh yang Sehat.

Mengapa air minum dalam kemasan (AMDK) kadangkala tercium bau tidak enak?

Pernahkan anda minum air minum dalam kemasan (AMDK) yang citarasanya aneh? Mengapa demikian ya?

Hal itu terkait dengan teknik sterilisasi yang digunakan.

AMDK disterilisasi dengan teknik ozonisasi. Ozon (O3) adalah senyawa pengoksidasi kuat yang umum digunakan untuk desinfeksi air minum.Sejak tahun 1982, FDA memasukkan ozon ke dalam kategori GRAS (Generally Recognized As Safe) untuk AMDK. Jika praktek pengolahan AMDK dilakukan sesuai dengan GMP, maka konsentrasi ozon yang dibutuhkan pada waktu pembotolan maksimal 0.4 mg/kg.

Masalah yang timbul pada proses pembuatan AMDK dengan teknik ozonisasi adalah adanya komplain dari konsumen tentang penyimpangan bau dan rasa air yang dikemas.Hal ini diduga karena adanya interaksi antara residu ozon di dalam air dengan ikatan rangkap dari polimer kemasan (plastik), yang mengakibatkan degradasi polimer menjadi komponen-komponen yang selanjutnya bermigrasi ke dalam air yang dikemas sehingga menyebabkan penyimpangan bau dan rasa.

Steiner (1991) yang disitasi Song et al (2003) melaporkan bahwa kontak antara film low-density polyethylene (LDPE) dengan larutan ozon 3.6 mg/kg selama 10 menit, dapat menyebabkan terbentuknya komponen-komponen hasil degradasi film, diantaranya komponen butylated hydroxytoluene (BHT) dan butylated hydroxyanisole (BHA) teroksidasi, ester asam ptalat, alkana, keton dan peroksida.Komponen hasil degradasi ini bisa menyebabkan penyimpangan bau dan rasa pada pangan.

Saat ini, polimer dari jenis polyethylene terephthalate (PET), high-density polyethylene (HDPE), polypropylene (PP) and ethylene vinyl acetate (EVA) digunakan secara luas oleh industri AMDK untuk membuat botol maupun tutup kemasan AMDK.Song et al (2003) telah meneliti migrasi produk-produk volatil hasil degradasi dari botol PET dan HDPE serta tutup PP dan liner dari jenis EVA ke dalam air yang diproses dengan teknik ozonisasi.Hasil penelitian Song et al (2003) menunjukkan bahwa migrasi komponen volatil terjadi pada sampel polimer HDPE, PP dan EVA, tetapi tidak terdeteksi pada polimer PET.Komponen volatil yang ditemukan adalah aldehid dan keton dengan panjang rantai C4-C9, yaitu butanal, pentanal, heksanal, heptanal, oktanal, nonanal, 2,2-dimetil propanal, 3-heksanon, 2-heksanon, dan heptanon. Secara umum, terjadi peningkatan konsentrasi komponen-komponen volatil dengan meningkatnya lama waktu kontak dengan ozon.Komponen volatil yang paling banyak bermigrasi adalah heksanal (14.1 ± 0.6 µg/kg) dan berasal dari tutup PP yang diberi perlakuan ozon dengan konsentrasi 5 mg/kg dan disimpan pada suhu 40 drjt C selama 10 hari.Penelitian ini mengindikasikan bahwa tutup PP dengan liner jenis EVA merupakan sumber utama dari terbentuknya penyimpangan bau dan rasa pada air yang di ozonisasi.

Konsentrasi komponen terekstrak yang ditemukan di dalam air masih lebih rendah dari batas maksimal yang diijinkan oleh FDA (maksimal 14.9 µg/kg).Walaupun demikian, komponen-komponen volatil memiliki ambang batas organoleptik yang rendah sehingga menyebabkan penyimpangan bau dan rasa pada AMDK yang dikemasnya.

Standarisasi UV

Perlu menjadi perhatian !!! 

Kegagalan UV dalam menyaring bakteri pada banyak depot-depot air minum isi ulang dikarenakan tidak disesuaikannya kapasitas pompa dengan kemampuan uv menyaring bakteri ...

Banyaknya depot isi ulang yang menggunakan UV 5 gpm atau 6 gpm tetapi pompa pendorong dibelakangnya 45 liter/menit ... ini sudah pasti bakteri beresiko tinggi untuk lolos.

Hal ini biasanya tuntutan konsumen yang ingin membeli depot isi ulang yang murah tetapi si penjual tidak menginformasikan hal tersebut ... bahkan banyak juga penjual tidak memikirkan hal ini ... yang penting jualannya laku dan murah ...

Standar UV : 1 gram per menit untuk 3,78 liter per menit

Tips Cara Mudah Pilih Air Minum Dalam Kemasan Galon

Krisis air minum memang terasa di daerah yang kekeringan air, di daerah yang sumber airnya tidak layak untuk untuk diminum dan di daerah yang orang-orangnya khawatir untuk minum air dari sumber air yang ada dengan barbagai alasan. Oleh karena itulah muncul produsen air minum dengan berbagai nama dan kandungan di dalamnya dalam harga yang bervariasi pula.
Salah satu sumber air minum produksi yang paling umum adalah air minum dalam kemasan berbentuk botol besar galon. Bentuk amdk galon kian digemari masyarakat karena lebih murah daripada ukuran botol kecil, juga lebih efisien dalam hal tempat dan tenaga. Berbagai macam merk amdk galon beredar di pasaran namun hanya beberapa saja yang berhasil menjadi pemimpin pasar yang mempunyai banyak pelanggan di seluruh Indonesia.
Dalam mengkonsumsi air minum dalam kemasan bentuk galon sebaiknya kita memperhatikan beberapa hal berikut ini agar terhindar dari berbagai hal-hal yang tidak diinginkan :
1. Pilih Produk Yang Baik dan Terjamin Ketersediannya
Jadilah langganan amdk yang sudah terbukti aman dikonsumsi warga sekitar dan mudah mendapatkannya sepanjang tahun. Mungkin untuk hari raya Idul Fitri akan mengalami stok kosong yang wajar karena para pengecer dan distributor banyak yang libur.
2. Hati-Hati Dalam Membeli
Jangan membeli di tempat yang warga sekitar kurang percaya, jorok dalam perlakuan maupun penyimpanan, sering bermasalah, tidak mementingkan kualitas, dan lain sebagainya. Jika perlu cek saja air minum yang dijual di laboratorium air secara berkala untuk diuji kelayakan untuk kita konsumsi.
3. Simpan Stok Dalam Jumlah Yang Cukup
Untuk menghemat waktu dan tenaga untuk ukuran rumah tangga kecil sebaiknya memiliki 5 (lima) galon amdk merek yang sama. Segera pesan galon yang baru jika stok galon penuh tinggal 2 atau 3 galon. Dengan demikian jika stok toko habis kita masih punya persediaan dan masih bisa mencari-cari ke toko lain tanpa kehabisan air minum. Bayangkan jika kita hanya punya satu atau dua galon saja di rumah.
4. Simpan Di Tempat Yang Baik
Simpanlah di tempat yang bersih, tidak berbau tajam, tidak terkena sinar matahari langsung, tidak menjadi sarang binatang, dan lain-lain. Salah menyimpan bisa merusak kualitas air yang akan kita minum. Kalau bisa simpan di tempat yang tertutup agar tidak kotor terkena debu.
5. Nama Besar dan Terkenal Tidak Selalu Paling Bagus
Meskipun terkenal dan dipercaya banyak orang, kita tetap boleh kritis. Kita tidak dilarang untuk menguji kualitas masing-masing air minum untuk mencari mana yang terbaik menurut kita. Merek-merek terkenal juga biasanya lebih banyak pelaku kejahatan yang membuat produk palsu yang tidak layak minum, sehingga mungkin saja kita mendapatkan produk palsu tersebut.
6. Beralih Secara Bijak Jika Terpaksa
Apabila memasuki saat-saat krisis seperti banyak beredar galon palsu, masa lebaran dan hari raya besar, distribusi macet, dan sebagainya kita harus segera mencari jalan keluar alias solusi yang terbaik. Bila sangat terpaksa sebaiknya kita beli saja amdk galon merk lain satu atau dua galon yang dituang ke dalam galon kita. Karena proses tuang menuang yang memungkinkan kuman masuk mencemari air minum, maka sebaiknya beli satu dua galon saja dan beli lagi kalau sudah habis.
7. Waspada Penuh Saat Konsumsi Air Minum
Perhatikan betul saat melihat galon, membuka segel, memasang galon ke dispenser air, dan ketika mengkonsumsi. Jika ada hal-hal yang mencurigakan segera teliti kembali air galon tersebut. Hentikan pemakaian jika sudah sangat mengkhawatirkan dan gunakan galon yang lain.
- Tambahan :
Beberapa contoh AMDK Terkenal :
Aqua, Vit, Cleo, Club, Prim-a, Ades, Monair, Nestle, Sanqua, dan lain-lain.

Sabtu, 02 Oktober 2010

Tip Memilih AMDK

Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) cukup menguntungkan. Terbukti sampai tahun 2009, sekitar 600 merk AMDK beredar di seluruh Indonesia, baik perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) sebanyak 165 perusahaan maupun perusahaan AMDK lainnya yang mencapai 185 merk.

Makin banyak merk AMDK memang cukup menguntungkan karena semakin banyak pilihan. Tapi, di sisi lain kita bisa menjadi korban saat minuman yang kita konsumsi ternyata tidak layak sehingga berpotensi terjadinya keracunan.

Yang ideal, secara fisik, air yang sehat adalah yang jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Secara kimia, air sehat memiliki kadar pH-nya netral dan kandungan mineral-mineralnya terbatas dan secara mikrobiologi, air sehat tidak mengandung bahan kimia , E coli maupun salmonela.

Untuk mengetahui kadar maupun secara mikrobiologi memang harus dilakukan penelitian laboratorium, namun ada langkah yang mudah untuk memilih AMDK yang tepat sehingga menghindarkan diri dari gangguan penyakit? 
 
Berikut ini tips-tips yang menjadi pertimbangan untuk memutuskan membeli produknya:

1. Lihatlah fisiknya.
Sebelum membeli, cobalah perhatikan dengan seksama penampilan fisik air minum dalam kemasan tersebut. Kualitas air yang baik adalah tidak berwarna.

Kemudian tidak ada benda asing di dalamnya. Yang tak kalah penting, perhatikan apakah ada lendir dalam air minum tersebut. Lendir dinilai penting karena dengan adanya lendir mengindikasikan air tersebut telah tercemar.

2. Air minum dalam kemasan pasti mempunyai merk/label yang jelas.
Pada saat membeli air minum pastikan mempunyai merk/label yang mencantumkan kandungan mineral dan unsur lain. Pastikan juga ada mencantumkan lokasi sumber air, logo SNI, logo halal, dan perusahaan yang memproduksi.

Ini untuk memastikan jika nantinya ada masalah bisa mengajukan komplain ke perusahaan.

3. Pastikan bersegel utuh dan tidak melewati masa kedaluarsa.
Pastikan setiap produk AMDK yang konsumsi tidak kadaluarsa. Bisa dilihat dengan dicantumkannya produksi atau tanggal kadaluarsanya.

Jangan terjebak bagusnya produk luar tapi sebenarnya sudah tidak layak konsumsi. Pedagang bisa bermain curang untuk meraih keuntungan yang besar.

4. Pastikan produk mencantumkan nomer telepon untuk komunikasi dengan konsumen.
Pembeli adalah raja sehingga segala keluhan maupun pujian bisa langsung disampaikan kepada pihak kantor pusat. Banyak kejadian, komplain terhadap produk hanya sampai ke pedagang dan tidak bisa sampai ke pusat karena tidak adanya nomor telepon perusahaan yang bisa dihubungi.

5. Pilih stok AMDK yang disimpan di tempat teduh, tidak terkena sinar matahari langsung.
Penempatan bungkus AMDK juga harus menjadi perhatian. Pastikan tidak terkena langsung sinar matahari. Kondisi panas bisa menyebabkan partikel kemasan plastik lepas dan mencemari produk AMDK.

Juga pastikan pilih stok AMDK yang tidak disimpan berdekatan dengan benda-benda berbau menyengat.

6. Bebas Pengawet.
Akan lebih baik lagi jika air minum dalam kemasan yang Anda konsumsi tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna, dan gula buatan. Sehingga selain dapat menghilangkan dahaga, produk tersebut juga baik untuk kesehatan tentunya.

Brand Management dan Strategic Consistency AMDK

Brand management  ternyata mempunyai aspek yang luas, mungkin lebih luas dari dugaan kita.  Cerita dari bagian General Affairs salah satu kantor dapat menggambarkan salah satu sudut  pengelolaan merek, yang sering terluput dari perhatian kita. Bagian pembelian kantor dahulu berlangganan sebuah merek AMDK  (Air Minum Dalam Kemasan) “terkenal”, karena merasa sangat yakin terhadap kualitasnya walaupun harganya lebih mahal daripada merek lainnya.    Benefit yang diperoleh   dianggap lebih tinggi daripada pengorbanan uang (monetary sacrifice), sehingga perceived valuenya tinggi dan muncul keputusan untuk memilihnya.
Selama berlangganan kualitas produknya tidak pernah menimbulkan keluhan dan sesuai dengan harapan. Harapan yang terbentuk oleh brand image – bahwa AMDK tersebut melalui proses pengelolaan yang higienis dan terjaga kualitasnya – terpenuhi sehingga kepuasan terhadap produk tinggi. Ingat, konsumen sebenarnya tidak melakukan pengujian kualitas dalam arti yang sesungguhnya, tetapi lebih berdasarkan opini mereka, alias berdasarkan  perceived quality.
Namun tidak demikian dengan kualitas layanannya. Para pengirimnya  tampak ogah-ogahan karena harus menaikkan ke kantor yang pada waktu itu berada di  lantai sebelas.  Beberapa lama kemudian pasokan dari mereka mulai mengalami keterlambatan, sehingga bagian general affairs kelabakan dan  harus membeli AMDK botol untuk mengatasinya. Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dan puncaknya terjadi ketika ada karyawan penagihan perusahan itu ‘menilep’ beberapa galon, dengan menagih lebih dari  pembelian yang seharusnya.
Tentu ini sangat mengecewakan, dan bagian GA pun memutuskan pindah ke merek lain, sebuah merek yang ‘tidak terkenal’, dengan harapan karena pelanggannya sedikit mereka dapat lebih care terhadap pelanggan. Dan ternyata benar, perusahaan kecil yang mereknya tidak terkenal  ini dapat memberikan layanan yang lebih baik, dan tidak pernah sekalipun terlambat. 
Tetapi apa yang terjadi beberapa tahun kemudian ? Ketika ruang meeting diberi dispenser agar para peserta meeting langsung bisa menyeduh sendiri minumannya, merek AMDK yang ‘tidak terkenal’ ini digusur karena kurang bergengsi, kurang representif untuk ‘mejeng’ di depan  tamu alias tidak memiliki brand image yang layak. Bagian GA pun akhirnya kembali kepada merek ‘terkenal’ dengan harapan layanannya sudah membaik, apalagi  menurut informasi telah terjadi pembenahan manajemen.  
Dari cerita di atas kita dapat menarik dua hal, yaitu merek terkenal – tapi   layanannya kurang bagus - dan kedua merek “tidak terkenal” yang layanannya bagus, tapi kurang  memiliki brand awareness..
Sebagai pemilik merek “terkenal“ yang memiliki brand image yang bagus, mereka dapat menjual dengan harga premium (premium price) dan menarik manfaat price premium sebagai bagian dari brand equity.  Price premium adalah ambang batas selisih harga, sebuah titik ketika  konsumen merasakan selisih harga tetentu akan mengubah keputusannya  dan berpindah ke merek lain yang lebih murah. Misalnya,  Intel selalu melakukan price premium measurement ini. Setiap minggu pewawancara Intel  mendatangi toko-toko  komputer untuk menanyai pengunjung berapa besar diskon yang harus diberikan kepada sebuah komputer  agar pembeli  berpindah untuk membeli komputer lain tanpa label "Intel Inside". Kita tahu,  AMD sebagai kompetitor terberat Intel menawarkan harga yang lebih murah hingga 39 persen.   Dengan harga lebih tinggi dari kompetitor karena ‘kesaktian merek’ pemilik merek yang kuat, mempunyai potensi untuk mengeruk laba yang lebih tinggi, yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya. 
Sayang sebagai pemilik merek AMDK terkenal mereka kurang berhasil membangun  brand-customer relationship yang baik. Padahal di sinilah  proses pemeliharaan hubungan dengan pelanggan, agar pelanggan tidak lari kepada kompetitor. Seperti kasus AMDK ini, ketidakpuasan konsumen bukan terhadap produknya, tetapi lebih kepada layanan dalam menghantarkan value kepada pelanggan.  Dalam menyediakan layanan ini, ‘mesin produksinya‘ adalah manusia dan ‘produknya’ adalah perilaku dalam berhubungan dengan para pelanggan.  Jadi sangat tergantung bagiamana mengelola manusia agar dapat ‘memproduksi’ perilaku tertentu untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Yang ‘dijual’ bukan hanya air dalam botol saja, tetapi juga menjual sejumlah ‘perilaku’ yang disebut layanan pendukung.
Disinilah letak pendekatan holistik dalam pengelolaan merek mesti diletakkan. Mengelola merek bukan  masalah iklan doang, atau masalah komunikasi pemasaran belaka. Di belakang brand image yang telah dibentuk dengan susah payah melalui kegiatan komunikasi pemasaran, harus ada ‘pasukan’ yang kompak bertindak seia-sekata dalam memenuhi janji  yang telah melekat di benak konsumen. Sebuah bentuk komunikasi ‘nyata’ berupa interaksi dalam memenuhi harapan konsumen. Sistem kerja lintas fungsional harus berjalan untuk mendukung brand-customer relationship. Dan  sebagai konsekuensi dari pendekatan lintas fungsional tersebut harus disertai konsistensi yang tinggi, sehingga anggota organisasi tidak melakukan berdasar interpretasinya sendiri-sendiri. Apalagi berdasar kepentingannya sendiri-sendiri yang dapat merusak brand image yang terbentuk.  
Pada kasus merek ‘tidak terkenal’ yang mempunyai kualitas layanan baik, unsur komunikasi pemasaran menjadi kelemahannya. Seberapa bagus kualitas produk dan layannya, jika tidak disertai komunikasi pemasaran yang bagus, upaya ini menjadi sia-sia. Komunikasi kepada kepada para pelanggan harus bulat, sehingga para pelanggan  juga menerima secara bulat. Inilah yang disebut sebagai strategic consistency, seperti pernah dilakukan Pepsi dalam Project's Blue untuk memerangi ketidakkonsistenan.  Gerakan "its image is all over the map" bertujuan menyeragamkan warna dan nada Pepsi yang beragam. 
Dalam pelaksanaannya, strategic consistency harus dilandasi oleh  budaya perusahaan yang berlandaskan falsafah customer driven. Dalam budaya perusahaan tertuang nilai-nilai yang menyatukan gerak anggota organisasi, sehingga secara konsisten akan membawa dampak pada product & services performance.

Kiat Memilih Air Minum Sehat dan Aman

Pakar dari Departemen Gizi Masyarakat IPB Dr Ir Rimbawan, Sabtu di Bogor mengingatkan perlunya masyarakat mengetahui ciri-ciri air minum yang sehat dan aman dari depot air minum isi ulang untuk dikonsumsi.
“Ada beberapa depot air minum yang beredar, di antaranya depot air minum isi dalam kemasan, depot isi ulang air minum, beroksigen, air reverse osmosis, dan heksagonal. Konsumen perlu mengetahui air minum mana yang sehat dan aman untuk diminum. Pada dasarnya air minum isi yang sehat untuk diminum, secara fisik tak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa tertentu,” katanya.
Secara biologis, lanjutnya, air minum isi ulang tersebut juga tidak mengandung mikroba pathogen dan secara kimia tidak mengadung logam berat. Pernyataan itu dikemukakan Dr Rimbawan sebagai penegasan isi ulang air minum seperti pernah disampaikannya pada seminar populer bertajuk “Terapi Air dan Jus Untuk Kesehatan dan Kecantikan” yang diselenggarakan di Gedung Alumni IPB di Bogor belum lama ini.
Seminar tersebut digagas Klinik Konsultasi Gizi dan Klub Diet Departemen GMSK IPB bekerjasama dengan (Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB. Menurut Dr Rimbawan yang juga menjabat Direktur Kemahasiswaan IPB, selain perlunya konsumen memiliki pengetahuan mengenai ciri-ciri air sehat dan air reverse osmosis, disampaikan pula kiat memilih depot air minum isi ulang dalam kemasan yang banyak tersedia di pasar.Di antaranya dengan memilih tempat penjualan air minum isi ulang dan depot air minum. 
“Jangan membeli (air minum) di sembarang depot air minum isi dan kemasan super hebat serta harga super hemat, karena isi ulang air minum itu semua belum tentu terjamin baik,” katanya. Kemudian juga perlu mencermati labelnya, apakah tercantum alamat produsen dan depot isi ulang air minum, komposisi, proses yang dipakai untuk sterilisasi, dan petunjuk penyimpanannya.
“Cek juga keutuhan segel air minum serta lihatlah kualitas air minum isi secara fisik, yakni kejernihan, bau serta warnannya. Untuk memastikan hal tersebut bisa dilakukan uji kimiawi di laboratorium,” katanya.Sementara itu Ahli Gizi Kuliner IPB, Dra Emma S Wirakusumah MSc yang menyoroti masalah jus mengatakan, buah dan sayur mengandung berbagai zat gizi, terutama mineral dan vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan dan kecantikan tubuh.
Di samping itu juga terdapat zat non gizi dan “phytonutrien” yang tidak kalah hebatnya.”Oleh karena itu pemanfaatannnya semakin luas sebagai bahan utama dalam pembuatan jus untuk mencegah dan mengendalikan berbagai penyakit degeneratif,” katanya.
Ia mengemukakan, dengan kemajuan teknologi, kini terbuka cara mudah, di mana buah dan sayur dapat dimanfaatkan secara optimal, yaitu dengan membuatnya menjadi jus segar. “Jus enak dan praktis untuk dikonsumsi,” katanya.
Menurut dia, terdapat beberapa keuntungan dalam mengkonsumsi jus, di antaranya kemudahan menghabiskannya, dan konsistensi yang cair dari jus memungkinkan zat-zat terlarut mudah diserap oleh tubuh.”Dengan dibuat jus, dinding sel selulosa dari buah dan sayur akan hancur dan larut sehingga lebih mudah untuk dicerna oleh lambung dan saluran pencernaan,” kata Emma S Wirakusumah.