Sabtu, 02 Oktober 2010

Kegagalan Bisnis AMDK

Setelah menganalisa 117 Pabrik Air Minum Dalam Kemasan, maka dengan ini saya simpulkan beberapa faktor sebagai penyebabnya :

* Lokasi yang salah
Dulu saya juga berpikiran, bahwa kalau mau buat pabrik air minum harus punya sumber mata air, yang airnya keluar dari bumi secara terus menerus, tidak terpengaruh oleh musim kemarau dan lain sebagainya.
Dikuatkan lagi dengan bukti yang ada, bahwa setiap pabrik yang saya tahu, adalah diproduksi di dekat pegunungan dengan mata air yang berlimpah.Ehh..ternyata bukan hanya saya yang punya pikiran begitu, tetapi juga para Investor yang berperan dalam usaha Pabrik Air Minum ini, yang berlomba lomba untuk membeli lahan, dimana ada mata air yang mengalir terus menerus. Setelah belajar dan menganalisa lebih dalam lagi, ternyata air pegunungan pun masih tercemar aneka polutan, sehingga harus diproses menggunakan berbagai macam teknologi, seperti Partikel Filtrasi, Ultra Filtrasi, Ultra Violet, Ozone dll. Dengan tariff BBM seperti sekarang ini, sudah tidak jamannya lagi membuat pabrik di atas gunung ! Ongkos nya terlalu berat, dan resiko terlalu besar ! Ternyata benar terjadi, karena sekarang banyaknya perusahaan jasa pengisian air minum, di dalam kota dengan sebutan MAKLON, dimana banyak perusahaan air minum yang menggunakan jasa ini. Karena sudah tidak memungkinkan bila harus mengisi air minum di pabriknya sendiri yang jauh dari pasarnya. Saya jadi tahu, kenapa ada yang bilang : AIR KOK LEBIH MAHAL DARI BBM ?
Yah jawabnya, wajar sekali : Karena Airnya menggunakan BBM yang BANYAK untuk mencapai si konsumen !

* INVESTOR yang AWAM
Apakah anda tahu, berapa jumlah Pabrik Air Minum di Indonesia ?
Pertanyaannya adalah apakah Beliau ini ahli di bidang air ?
Jawabnya tentu saja TIDAK, bahkan 90 % dari mereka adalah AWAM.
Hanya karena melihat pangsa pasar yang besar, dan mempunyai modal yang besar, maka BELIAU ini membuat pabrik air minum, yang mengikuti alur yang ada, yaitu :
lokasi dengan mata air, sehingga jauh dari konsumen !
Nah, dengan adanya lokasi seperti itu, dan adanya modal yang besar, sudah barang tentu lokasi tersebut di beli bukan ?
Belum lagi si Investor telah mencari informasi, bahwa kemasan mana yang paling laku dijual ?
Dan semua agent / pengecer pun menjawab : KEMASAN GELAS !
Nah, kemudian si Investor ini dengan semangatnya memesan segala sesuatunya untuk membuat kemasan gelas, bahkan banyak sekali para investor yang membuka pabrik air minum, yang hanya memproduksi dalam kemasan gelas saja !
Padahal, asal anda tahu saja , investasi untuk memproduksi kemasan gelas saja membutuhkan :
  1. mesin pengisian otomatis, paling kecil 2 line sekitar 45 juta
  2. gelas / cup 220 ml / 240 ml – minimal 1000.000 pcs @rp80
  3. plastic penutup gelas, 2 warna , minimal order 25 juta
  4. sedotan
  5. dus / karton print 2 warna, minimal 50rb pcs x @rp.1500.-
  6. belum lagi biaya perawatan mesin gelas (no.1) yang gampang rusak.
Nah, sekarang kira kira berapa margin per dus (isi 48 gelas) nya ?
Hehehe…yang pernah saya hitung adalah Rp.250.—Rp.500.- per dus, belum temasuk ongkos kirim, dll…dll….dll….
Belum lagi dengan harga bahan baku plastic yg tidak menentu, yang mengikuti kurs US Dollar…wuahhh…
Yah…sekali sekali anda bertemu dengan salah satu BELIAU ini, dan coba tanyakan saja sendiri..huehehehe….
Jadi, kalau anda pernah dengar pabrik air minum tutup, mau dijual mesinnya, ya 90% adalah mereka yang bermain di kemasan gelas ini, dan lokasinya yang jauh dari kota / konsumen !
Supplier yang “BAIK”
Namanya penjual, ya maunya jualannya banyak, omset besar, jadi margin pun besar !
Apalagi yang datang adalah KAKAP besar juga !
Nah, itu adalah wajar…
Masalahnya adalah begini : Jadi banyak supplier yang sudah pernah membangun pabrik air minum dengan merk ternama, dengan kapasitas yang besar, karena sudah ada pasarnya.
Kemudian, datanglah si INVESTOR, …yang menyampaikan maksud dan tujuannya untuk membuat pabrik AMDK
Nah, si Supplier ini dengan semangat memberikan penawaran dan spesifikasi mesin yang pernah dijualnya dengan harga….ya pasti…sekian MILLIARR !
Setelah negosiasi , dan terjadi kesepakatan harga dan delivery, maka dibuatkanlah pabrik AMDK sesuai spesifikasi yang disetujui INVESTOR tadi.
Tanpa disadari, kapasitas produksi yang ditawarkan adalah RIBUAN galon per hari , dan ironisnya sang INVESTOR tidak tahu bagaimana memasarkan / menjual 100 galon per hari !
Itulah gambaran seorang SUPPLIER yang “BAIK”, dimana telah menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan dan sesuai dengan pesanan.
Dan SUPPLIER sama sekali tidak ada hubungannya dan tidak mau tahu dengan pangsa pasar, jaringan pemasaran dsb, bahkan untuk tidak bisa menghitung kapan investasi nya dapat kembali. Apalagi kasih tahu bagaimana cara agar investasi dapat cepat kembali !
Nah ! inilah gambaran Supplier yang “Baik”
Kalau anda kurang puas dengan yang BAIK, carilah yang LEBIH BAIK,
Tapi kalau anda mau yang hampir sempurna, carilah yang TERBAIK !
Konsep Promosi, Pemasaran dan Penjualan
Hampir semua pemain Pabrik Air Minum menggunakan konsep yang sama, belajar dari yang sudah ada, yaitu pemain AMDK yang sudah bertahun tahun berkiprah di dunia air minum.
Berlomba-lomba berpromosi dengan memasang Billboard raksasa, Bilboard ukuran sedang yang banyak jumlahnya dan lain sebagainya, yang sudah barang tentu menghabiskan uang / investasi yang tidak sedikit dan hasil yang sedikit…
Dengan pemasaran yang konservatif juga, berbagai macam birokrasi, dan hasilnya pun masih sedikit..
Lagi-Lagi Dengan teknik Penjualan yang konservatif juga, dimana di titipkan ke agent, pengecer, supermarket, dengan sistim pembayaran konsinasi, maupun hutang pula !
Kemudian yang paling ditonjolkan sebagai selling point adalah HARGA, jadi mulailah perang harga diantara mereka dan sangat klasik sekali kalau mereka yang tidak punya konsep, sebagai FOLLOWER, yang hanya punya uang saja, hanya bisa berperang dalam dunia HARGA.

Sumber Daya Manusia
Berikutnya adalah perekrutan Sumber Daya Manusia yang sangat minim sekali pengetahuannya, yang berakibat : The Wrong Man in the Wrong place !
Tingginya Biaya Operasional
Seorang INVESTOR yang banyak duit, jarang sekali turun langsung ke lapangan dan memonitor apa yang terjadi di dalam perusahaannya, sehingga banyak sekali celah / lobang yang bocor, sehingga biaya operasional semakin hari semakin bengkak.
Management Galon
Untuk bersaing dengan pesaing yang sudah ada, maka para Investor memakai jurus yang lebih berani, berani bersaing dengan yang sudah ada, yaitu : MEMINJAMKAN GALON ! nah…kita lihat saja, hitungannya :
Bila kita meminjamkan 1 galon saja ke konsumen, berarti kita harus membeli 2 galon bukan ? (stelah air di galon habis, kita kirim galon yang ada airnya bukan)
Dan tidak sesederhana itu, karena galon yang masih di pengecer ? di agent? Di perjalanan? Galon yg sedang dicuci di pabrik? Galon yang siap kirim di gudang ?
Nah Loh ! jadi sebagai gambarannya, bila kita mempunyai omset 1000 galon per hari, minimal kita harus mempunyai 5000 galon kosong !
Dengan cara meminjamkan galon apakah sebagai jaminan si pelanggan mau beli air nya ?
Pertanyaannya : apakah Investor lain juga melakukan teknik yang sama, meminjamkan galon juga ?
Nah ….jadi KONSUMEN sama sama dipinjamkan galon, mau pilih yang mana ?
Yah… kembali lagi masalah harga, karena kualitasnya sama saja bukan ?
Tetapi kenyataan yang terjadi di lapangan lebih parah daripada itu, contohnya, salah satu pabrik AMDK yang saya jumpai : Dimana dalam hitungan kertas, jumlah galon yang dimiliki adalah 20.000 pcs, tetapi yang terdeteksi di dalam laporan stock dan peminjaman galon adalah hanya 4000 an pcs ! Jadi, pertanyaannya kemanakah 16000 galon itu ? kalau 1 pcs galon @Rp.30.000, maka jumlah nya Rp.480.000.000.- Apakah jumlah ini masih bisa dimaklumi ?

HAL HAL YANG HARUS DIPIKIRKAN DALAM BISNIS AMDK :
  • Kemasan gelas adalah pilihan terakhir untuk diproduksi, kalau bisa malah : TIDAK
  • Bagaimana cara merekrut Marketing yang menolak gajian, malah memilih Menjadi MITRA , dengan tulus ikhlas ?
  • Bagaimana cara meningkatkan jumlah Marketing setiap bulannya dan terus menerus?
  • Para Distributor , Agent yang membeli Voucher Air Minum dimuka?
  • Bagaimana menjadikan para Marketing, Agent serta Distributor setia seumur hidup?
  • Bagaimana cara menjual air minum 3 x daripada kapasitas produksi ?
  • Bagaimana Pelanggan agar tidak mau meminjam galon, tetapi dengan sukacita membelinya ?
  • Bagaimana Pelanggan Air Minum untuk 1 hingga 3 bulan, bahkan setahun dimuka !
  • Bagaimana agar para Mitra selalu akrab, kondusif, dan saling setia ?
  • Bagaimana agar selalu didoakan para Mitra ?
  • Bagaimana agar tidak ada kecurangan dalam hal administrasi, keuangan baik intern maupun ekstern perusahaan ?
  • Dan masih banyak “bagaimana – bagaimana” yang lain !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar